DTAPUI.COM – 3 Cara Mengatasi Disgrafia Pada Anak Disgrafia seringkali menjadi hal yang menakutkan bagi orangtua maupun anak itu sendiri. Hal ini karena anak yang mengalami disgrafia sudah barang tentu proses belajarnya akan terganggu, terlebih lagi disgrafia sering terjadi pada anak-anak usia pendidikan dasar yang masih mempelajari banyak hal seperti menulis.
Disgrafia pada anak-anak tidak hanya ditandai dengan tulisan yang jelek atau tidak terbaca, melainkan juga meliputi lingkup yang lebih luas seperti kesulitan dalam mengenali bentuk huruf, menggunakan ejaan, memahami kata, dan lain sebagainya. Hal ini tentu menghambat proses belajar anak-anak karena belajar menulis menjadi hal pokok yang harus dikuasai secara baik dan benar oleh anak-anak. Oleh sebab itu, anda bisa membaca penjelasan kami tentang Cara Mengatasi Disgrafia Pada Anak.
Anak-anak yang mengalami disgrafia bukanlah anak-anak dengan intelejensi rendah, mereka bisa saja memiliki IQ yang normal hingga tinggi, hanya saja yang terjadi di sini diyakini melibatkan kesulitan dengan keterampilan motorik.
Cara Mengatasi Disgrafia Pada Anak
Adanya perhatian orangtua terhadap anak-anak dengan disgrafia tentu berpengaruh besar dalam perkembangan anak-anak yang mengalami disgrafia. Selain di sekolah, rumah menjadi tempat belajar yang susah seharusnya mendukung perkembangan pendidikan anak. Untuk itu, hendaknya orangtua juga memantau serta mendampingi proses belajar anak selain di sekolah. Beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua dalam mendampingi proses belajar anak-anak yang mengalami disgrafia diantaranya :
Memberi mainan huruf
Mengenalkan huruf sejak dini menjadi kegiatan yang banyak dilakukan oleh orangtua meskipun anak-anak mereka belum memasuki dunia sekolah. Akan tetapi jika Anda menyadari adanya gangguan disgrafia terjadi pada anak Anda, tidak ada salahnya untuk mengenalkan hurf-huruf secara ekstra pada anak-anak Anda. Tidak hanya yang berbentuk dua dimensi, Anda juga bias memberikan mainan 3 bahkan 4 dimensi untuk mencegah disgrafia terjadi semakin parah.
Belajar menulis
Setelah memperkenalkan huruf secara visual, sekarang saatnya Anda mengajak buah hati Anda untuk belajar menulis. Kesabaran ekstra menjadi hal yan gutama saat Anda memberikan pelajaran menulis pada anak disgrafia. Belajar menulis tidak melulu berkutat pada buku dan pensil, melainkan Anda bias mengajaknya menulis di atas pasir saat berlibur ke pantai, atau membuat tulisan-tulisan melalui media kertas, lilin mainan, dan lain-lain agar anak Anda mengenali bentuk huruf dengan baik.
Menggunakan terapi
Memang belum banyak diketahui bahwa disgrafia bisa lekas diatasi dengan terapi. Selain dua metode di atas, terapi yang ampuh untuk mengatasi disgrafia itu sendiri adalan terapi gelombang otak. Terapi gelombang otak itu sendiri sudah terbukti efektivitasnya dalam mengatasi berbagai permasalahan kesehatan yang terjadi pada manusia, terutama masalah disgrafia pada anak.
Mengapa terapi gelombang otak untuk disgrafia?
Terapi gelombang otak merupakan terapi unik yang mengatasi pemasalahan tanpa sentuhan fisik. Mengetahui hal tersebut, mungkin anda terheran dan tidak percaya, bagaimana bisa sebuah terapi tanpa sentuhan bisa menyelesaikan banyak permasalahan manusia seperti disgrafia?
Tentu saja, otak merupakan pusat kegiatan manusia baik secara sadar maupun alam bawah sadarnya. Untuk itu, Kami menghadirkan terpai gelombang otak untuk anak-anak dengan gangguan disgrafia. Terapi gelombang otak yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi disgrafia pada anak adalah Disgrafia Treatment.
Disgrafia banyak yang meyakini karena melibatkan kesulitan anak bersama keterampilan motorik halus. Selain itu bahasa, visual, persepsi dan pusat motorik otak juga diyakini berperan dalam menyebabkan ketidakmampuan belajar disgrafia ini. Disgrafia Treatment hadir dengan memberi stimulus pada otak anak serta visualisasi.
Stimulus yang diberikan berupa gelombang yang telah disesuaikan dengan kebutuhan anak yang mengalami disgrafia agatr lebih mudah memahami abjad serta memudahkan dalam menulis dan membaca. Saat keinginan telah tertanam dalam pikiran bawah sadar, maka secara otomatis, gangguan disgrafia secara berangsur-angsur akan hilang.